Minggu, 26 April 2009

Nutrisi Otak Untuk Jagoan Kecil

Jakarta - Fish Stick alias Nugget Ikan bisa jadi lauk kesukaan si kecil. Bagian luarnya renyah gurih dan bagian dalamnya lembut enak. Kalau dimakan dengan saus tomat dapat dipastikan si kecil bakal makin menyukainya. Tetapi tahukah Anda bahwa riset terakhir di Swedia membuktikan bahwa ikan membuat anak laki-laki meraih nilai lebih tinggi di sekolah. Bagaimana bisa? 

Si kecil suka makan ikan? Fish Stick aatau fish nugget memang menjadi makanan favorti anak. Makanan gorengan ini memang makin gurih enak rasanya jika dicocol saus tomat. Dalam menu dewasa ikan disajikan sebagai fish and chips yang enak dimakan hangat dengan saus tartar. Menurut hasil penelitian terakhir membuktikan bahwa konsumsi ikan membentu kerja otak anak hingga tumbuh remaja.

Ikan tertentu kaya akan asam lemak omega 3 yang sangat baik untuk kesehatan otak. Bayi perempuan prematur dapat dibantu dengan penanganannya sehingga bertumbuh kembang dengan normal. Tetapi efeknya berbeda pada bayi perempuan. Bukti baru menunjukkan bahwa asam lemak dapat membantu perkembangan otak anak laki-laki lebih baik. 

Hampir 5000 simpatisan anak laki-laki yang berumur sekitar 15 tahun meengkonsumsi ikan lebih dari sekali setiap minggunya selama tiga tahun. Hasilnya dilaporkan pada jurnal Acta Pediatrica. Asam lemak omega 3 yang terdapat pada ikan seperti salmon, tuna dan mackerel yang memiliki kandungan minyak lebih banyak dari ikan lain, mempengaruhi hasil tes akademis anak-anak di kemudian hari.  

Anak laki-laki yang mengikuti test tersebut, mengisi quisioner secara lengkap tentang kehidupan, pola makan saat umur 15 tahun dan juga menyelesaikan tes IQ saat umur 18 tahun. Data tersebut dikumpulkan dan diuji.

Dr. Maria Aberg dari Goteberg Unversity, yang melakukan riset besar dan memimpin riset ini, menekankan betapa pentingnya penelitian in. Karena usia remaja memiliki sedikit kesenjangan antara kemampuan otak bereaksi dengan hal emosional, sosial, dan intelektual dengan cidera fisik dan perkembangan ketrampilan baru. 

Perkembangan koneksi dan penataan di dalam otak berkaitan dengan usia remaja akhir yang dikenal dengan nama 'plasticity'. Berdasarkan pengalaman baru, plasticity juga dikenal sebagai neuroplasticity, yaitu kemampuan otak sepanjang hidup untuk menata jejak syaraf. 

Melalui belajar kita secara terus-menerus meminta otak kita untuk memperluas dan mengingat aturan permainan, atau jalan menuju sekolah dan dengan ingatan itu otak secara fungsional mengubah menjadi kejadian nyata, gambar, arah dan proses hidup.  

Aberg mengatakan hasil ini adalah langakah besar untuk masa depan anak Anda, "Penemuan ini sangat penting karena hasil penelitian yang dilakukan pada anak usia 15 dan 18. Usia di mana prestasi pendidikan membantu membentuk sisa hidup masa muda kelak. 

Anak laki-laki yang memakan ikan lebih dari sekali dalam seminggu, memiliki hasil tes lebih baik di usia 18 tahun atau lebih dibandingkan dengan anak yang memakan ikan sekali seminggu atau bahkan kurang. Hal ini juga tidak berpengaruh pada latar belakang keluarga, status sosial, dan ekonomi tempat mereka dibesarkan.

Sudahs sejak lama hal ini disarankan selamabertahun-tahun. Wanita hamil yang mengkonsumsi ikan lebih banyak sering melahirkan bayi yang lebih cerdas. Omega 3 telah terbukti selama bertahun-tahun membantu kemampuan kognitif. Namun tak satupun dari penelitian dari yang paling mutakhir sekalipun yang menyarankan anak laki-laki remaja makan ikan tiap malam. Karena masih diperlukan banyak riset untuk pembuktiannya. 

Meskipun ikan merupakan 'nutrisi otak', sebaiknya tetap prioritaskan menjaga asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh anak Anda terlebih dulu dan putuskan yang terbaik untuk keluarga Anda.

( eka / Odi )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar